oleh

Hasil Kerjasama Dengan Pindad, Bakamla Kini Persenjatai Kapal Patroli Laut Dengan Senapan Mesin

Jakarta, Geomaritimnews, – Kepala Bakamla RI Laksamana Madya Aan Kurnia mengatakan bahwa senjata mesin (mitraliur) 12,7 mm beserta amunisinya yang dibeli dari PT Pindad, akan ditempatkan disejumlah kapal patroli Bakamla RI.

“Saya gunakan nanti di kapal (ukuran) 48 meter, 80 meter, dan 110 meter. Semua kapal yang dimiliki Bakamla akan saya gunakan ini,” kata Aan usai penandatanganan kontrak kerjasama pengadaan senjata dan amunisi dengan PT Pindad di Gedung Perintis, Mabes Bakmala RI, Jalan Proklamasi Nomor 56, Jakarta Pusat, Rabu, (9/9).

Menurut Aan, mitraliur 12,7 mm merupakan senjata yang tergolong ringan. Karena senjata tersebut hanya digunakan untuk pertahanan diri. Nantinya dalam satu kapal Patroli akan ditempatkan dua pucuk mitraliur 12,7 mm.

“12,7 ini mitraliur ringan, ini untuk self defense yaitu untuk pertahanan diri di kapal kapal,” katanya.

Untuk diketahui Bakamla RI memiliki sejumlah kapal patroli. Diantaranya kapal markas yang berukuran 110 meter, Kapal patroli berukuran 80 meter, 48 meter, serta 15 meter. Bakamlah juga memiliki  Rigid Inflatable Boat berukuran 12 meter. Semua kapal diberi kode KN yaitu Kapak Negara.

Sebelumnya Badan Keamanan Laut RI menjalin kerjasama dengan PT Pindad dalam pengadaan senjata mesin (Mitraliur) 12,7 mm dan amunisi untuk Kapal Patroli Bakamla RI.

Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan kontrak oleh Kepala Biro Sarana dan Prasarana Bakamla RI Laksamana Pertama Amrein, selaku Pejabat Pembuat Komitmen dengan Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose di Gedung Perintis Kemerdekaan, Mabes Bakamla RI, Jalan Proklamasi Nomor 56, Jakarta Pusat, Rabu, (9/9).

Kepala Bakamla RI Laksamana Madya Aan Kurnia mengatakan bahwa kontrak pengadaan senjata, baru pertama kali dilakukan lembaganya.  Sejak diberi izin untuk melakukan pengadaan senjata, Bakmala RI menggandeng perusahaan miliki negara yakni PT Pindad.

“Hari ini luar biasa bagi Bakamla ,  karena Bakamla pertama kali pengadaan senjata secara resmi dan kami baru mendapat izin membeli senjata. Ini prosesnya sudah mulai dari Juni, Agustus, dan dan hari ini secara resmi Bakamla menjalin kontrak  pengadaan senjata di PT Pindad,” kata Aan.

Aan mengatakan telah melakukan serangkaian uji coba senjata mesin atau mitraliur yang dibuat PT Pindad. Hasil dari uji coba tersebut, Bakamla puas dengan produk yang dibuat PT Pindad.

“Kami Bakamla bangga bisa membeli produk yang memang dibuat oleh anak bangsa. dan mudah-mudahan bisa berlanjut terus.” katanya.

Keputusan Bakamla menggandeng PT Pindad untuk pengadaan senjata kata Aan sebagai bentuk dukungan kepada program pemerintah untuk memajukan industri dalam negeri.

“Intinya Bakamla mendukung program pemerintah untuk meningkatkan atau memajukan produksi-produksi strategis dalam negeri,” katanya.

Nilai kontrak kerjasama pengadaan senjata dan amunisi antara Bakamla RI dengan PT Pindad tersebut sebesar Rp25,6 miliar yang terdiri dari kontrak pengadaan senjata mesin 12,7 mm sebesar Rp12,7 miliar serta kontrak pengadaan amunisi sebesar Rp12,9 miliar.

Sementara itu Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan sangat senang dijadikan mitra perdana oleh Bakamla dalam pengadaan senjata. Pihaknya menurut Abraham akan terus mengembangkan industri pertahanan untuk memberikan dukungan penuh kepada Bakamla.

“Ini merupakan sejarah dan kami sudah membicarakan ini di internal PT Pindad, ini merupakan pertama kali Bakamla melakukan pembelian langsung senjata dan ini merupakan satu hal yang positif, yang baik, dan kami dari sisi industri akan terus mengembangkan diri untuk mendukung, bapak bapak,” pungkas Abraham.

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed