oleh

TNI AL Kembali Amankan 10,75 Kilogram Sabu di Perairan Selat Malaka

Jakarta, Geomaritimnews, – TNI Angkatan Laut (AL) kembali menangkap pelaku penyelundupan narkoba jenis sabu.

Kali ini, TNI AL menangkap pelaku penyelundupan sabu seberat 10,75 kilogram yang menggunakan jalur laut di Selat Malaka di perairan Rupat Utara, Riau, Sabtu (19/9).

Melalui keterangan tertulis, Panglima Komando Armada (Koarmada) I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K mengatakan, para pelaku memanfaatkan kondisi pandemi Covid-19 untuk melaksanakan aksi penyelundupan sabu tersebut.

“TNI AL, khususnya Koarmada I tidak akan pernah mengendorkan komitmen dalam melakukan pemberantasan segala bentuk pelanggaran hukum dan kejahatan di laut yurisdiksi nasional, utamanya di wilayah kerja Koarmada I, walaupun di tengah pandemi Covid-19,” kata Abdul Rasyid melalui keterangan tertulis, Minggu (20/9/2020).

Penangkapan ini berawal saat Pangkalan AL di Dumai mendapatkan informasi bahwa ada narkoba dari Malaysia yang akan masuk ke Indonesia.

Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut (P) Himawan memerintahkan seluruh jajaran untuk melaksanakan penyekatan dan pengetatan operasi.

Upaya operasi yang digelar mendapatkan hasil pada pukul 17.00 WIB, di mana tim melihat perahu yang mencurigakan di perairan Pulau Rupat menuju ke selatan arah Pulau Bengkalis.

Anggota TNI AL langsung mengejar perahu tersebut.

Namun, saat didekati oleh TNI AL, terlihat anak buah kapal dari perahu tersebut membuang satu bungkus besar ke laut yang diduga barang yang akan diselundupkan.

“Tidak memerlukan waktu lama, dua pelaku inisial Z dan S ditangkap bersamaan dengan diamankannya barang selundupan yang dibuang ke laut,” kata Rasyid.

Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan 10 paket yang diduga sabu.

Kemudian, setelah dilakukan pengujian di Laboratorium Bea dan Cukai Kelas II Medan, diperoleh hasil bahwa barang bukti tersebut dipastikan narkoba, mengandung zat jenis Methamphetamin.

Sabu berbentuk kristal bening seberat 10,75 kilogram itu dikemas dalam 10 bungkus teh kemasan merek China.

Komandan Lantamal I Brigadir Jenderal TNI (Mar) I Made Wahyu Santoso menyampaikan, perairan timur Sumatera di sepanjang Selat Malaka masih banyak digunakan sebagai pelintasan penyelundupan narkotika.

Senada dengan Panglima Koarmada I, Made mengatakan, upaya penyelundupan narkoba masih terus terjadi walaupun di tengah pendemi Covid-19.

“Jajaran Lantamal I Belawan beserta Lanal jajarannya akan terus melakukan pengawasan dan melaksankan pemberantasan tindakan penyelundupan narkotika, penyelundupan komoditi dan tindakan illegal lainnya yang berpotensi terjadi,” kata Made.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed