oleh

KKP Optimis Produksi Budidaya Ikan Tahun 2021 Nanti Capai Target 19,47 Ton

Jakarta, Geomaritimnews, – Optimistis target produksi ikan budidaya sebanyak 19,47 juta ton dapat tercapai di tahun depan, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menetapkan target , produksi ikan budidaya untuk tahun 2021.

Angka tersebut terdiri atas 7,92 juta ton ikan dan 11,55 juta ton rumput laut. Asal tahu saja, target yang ditetapkan untuk tahun 2021 melebihi target tahun 2020 ini.

Di mana, pada tahun ini, KKP menargetkan produksi ikan budidaya sebanyak 18,44 juta ton. Meski kondisi pandemi virus corona (Covid-19) masih terus berlangsung, KKP optimis akan dapat mencapai target tersebut.

“Meski era pandemi, kami sudah terbiasa dengan pola cara kerja saat ini. Oleh karenanya, mari kita bekerja secara maksimal untuk mencapai target yang sudah ditetapkan,” kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, KKP Soamet Soebjakto dalam siaran pers, Selasa (29/12).

Ikan hasil budidaya tidak hanya masuk dalam pasar konsumsi. Indonesia juga dinilai memiliki potensi dalam sektor ikan hias.

Melihat potensi tersebut, Slamet mendorong adanya kerja sama pemerintah daerah untuk mengembangkan perikanan budidaya. Perikanan budidaya juga diyakini akan menjadi pendorong tumbuhnya perekonomian di daerah.

“Kebutuhan ikan hias juga meningkat dari tahun ke tahun baik untuk dalam negeri maupun ekspor,” terang Slamet

Program prioritas lain perikanan budidaya salah satunya adalah pakan mandiri. Slamet berharap agar ke depannya, pakan mandiri akan semakin strategis dan mampu meningkatkan produksi perikanan budidaya.

Selain pakan, hal penting dalam budidaya adalah induk ikan. Oleh karena oti tahun 2021, melalui jejaring broodstock center, akan didorong menyiapkan induk-induk unggul.

“Dengan induk yang unggul, kita bisa mendapatkan benih yang bagus, sehingga produksi budidaya bisa lebih meningkat,” papar dia.

Menambahkan hal tersebut, Koordinator Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri mengatakan, potensi perikanan budidaya di Indonesia masih belum maksimal dimanfaatkan. Potensi produksi tersebut mencapai 100 juta ton per tahun.

“Sekarang baru sekitar 16%, masih sangat sedikit. Makanya masih bisa kita dorong terus agar lebih meningkat di tahun-tahun mendatang,” pungkas Rokhmin.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed