oleh

KKP Tanami 25,14 Hektare Lahan Desa Lontar Dengan Bibit Mangrove

Jakarta, Geomaritimnews, – Program Pemulihan Ekonomi Nasional(PEN) Bantuan bibit mangrove sekaligus penanaman mangrove di lahan seluas 25,14 hektare telah dilaksanakan Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di area rawan abrasi Desa Lontar, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Bantuan 125.700 bibit mangrove jenis Rhizopora sp. disalurkan melalui Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang kepada Kelompok Tani Mangrove Pelita Bahari serta penyediaan sarana dan prasarana penanaman diantaranya pagar, ajir, dan papan informasi.

Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Pamuji Lestari dalam kunjungannya ke Kabupaten Serang menjelaskan bantuan Penanaman Mangrove ini dukungan KKP dalam menjalankan program PEN sekaligus rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) KKP ke-22 pada 26 Oktober.

“KKP salurkan bantuan kepada kelompok masyarakat yang melakukan upaya mempertahankan keberadaan ekosistem pesisir dari kerusakan dan memulihkan kembali kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang rusak,” ujar Pamuji atauTari.

Tari juga menerangkan sebagian besar wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil berada dalam kondisi terdegradasi karena pemanfaatan yang tidak ramah lingkungan serta konversi lahan menjadi peruntukan yang baru. “Berbagai aktivitas di darat maupun aktivitas di laut juga memberikan andil turunnya kondisi ekosistem mangrove. Karenanya, salah satu cara KKP adalah melakukan rehabilitasi bersama masyarakat,” katanya.

Dari total 20 kabupaten target penanaman mangrove di Pulau Jawa dalam program PEN, pada  2021 Kabupaten Serang mendapatkan porsi area penanaman mangrove seluas 60,14 hektare yang tersebar di empat desa yaitu Desa Lontar, Desa Domas, Desa Pulo Panjang, dan Desa Pulau Tunda.

“Total luas 320 hektare menjadi target penanaman mangrove LPSPL Serang yang terbagi menjadi lima lokasi yaitu di kabupaten Serang, Indramayu, Karawang, Cirebon, dan Pandeglang,” ujar Kepala LPSPL Serang Syarif Iwan Taruna Alkadrie.

Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, dipilih karena wilayah pesisirnya rentan mengalami abrasi dan degradasi ekosistem yang disebabkan oleh aktivitas di darat maupun di laut. Masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan tangkap,  pembudidaya daya rumput laut, dan  petambak sehingga sangat bergantung terhadap kondisi ekosistem pesisir yang sehat.

Saat menerima kunjungan KKP di desanya, perwakilan kelompok masyarakat penggiat mangrove di Desa Lontar sangat menyambut baik dan menyampaikan terima kasih atas atensi  dan program KKP dan berharap agar pesisir dan laut di wilayah Serang menjadi lestari.

Anggota Komisi IV DPR RI, Nur’aeni yang juga turut hadir dalam penanaman mendukung rehabilitasi kawasan mangrove yang dilakukan KKP bersama masyarakat.

“Hal seperti ini harus terus diupayakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat pesisir yang bersinggungan langsung dengan ekosistem mangrove,” katanya.

Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (P4K), Muhammad Yusuf yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan  selain manfaat ekologi sebagai pelindung pantai dan berkontribusi menyimpan dan menyerap karbon, mangrove juga memberikan manfaat secara ekonomi.

“Bantuan ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat terlibat melalui pemberian upah harian tenaga kerja selama penanaman berlangsung,” ujarnya.

Program penanaman mangrove sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang menekankan pentingnya ruang laut sebagai tempat penghidupan, sumber bahan pangan, aktualisasi budaya, dan penopang perekonomian bangsa.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed