oleh

Investor Minati Program Penangkapan Ikan Terukur

Jakarta, Geomaritimnews – Kementerian Kelautan dan Perikanan gencar memperkenalkan program berbasis ekonomi biru salah satunya penangkapan ikan terukur berbasis kuota yang sangat menarik perhatian para investor peserta konferensi internasional United Nation Oceans Conference (UNOC) 2022 di Lisbon, Portugal.

“Investor banyak yang menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di bidang perikanan tangkap di Indonesia. Ini tentu kesempatan baik, tapi kami tetap memprioritaskan pelaku usaha perikanan dalam negeri,” ungkap Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Muhammad Zaini Hanafi yang turut menghadiri UNOC 2022 mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Dr. Ir. Muhammad Zaini Hanafi, MM.

Sumber daya ikan yang dapat dimanfaatkan mencapai 5,6 juta ton di empat zona penangkapan ikan terukur untuk industri. Nilai produksinya ditaksir mencapai 180 triliun rupiah sementara nilai penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sumber daya alam subsektor perikanan tangkap mencapai 18 triliun rupiah.

“Penangkapan ikan terukur akan memberikan dampak multiplier effect positif. Mulai dari tumbuhnya beragam usaha baru yang berimbas pada penyerapan tenaga kerja, hingga meratanya pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah Indonesia dan tidak berpusat di Pulau Jawa,” ujarnya saat mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada pertemuan konferensi kelautan dunia The 2nd United Nation Oceans Conference (UNOC) di Lisbon, Portugal.

Lebih lanjut Zaini menerangkan para investor di subsektor perikanan tangkap diharuskan mempekerjakan nelayan lokal atau memanfaatkan sumber daya manusia dari dalam negeri sehingga para nelayan juga diharapkan mendapatkan ilmu baru dengan menjadi awak kapal perikanan di sektor industri. Para Investor nantinya juga akan memanfaatkan empat zona penangkapan ikan untuk industri. Titik lokasinya di Laut Natuna Utara pada zona 2, Laut Aru, Arafura dan Laut Timor pada zona 3 serta Samudera Hindia pada zona 5.

Penangkapan ikan terukur akan menggantikan sistem perikanan yang sudah lama diterapkan, dari yang semula input control menjadi output control. Kebijakan tersebut menjadi solusi agar penangkapan ikan di lautan tetap terkendali dan ekosistem terjaga.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam gelaran UNOC 2022 menyampaikan capaian komitmen Indonesia terkait kawasan konservasi perairan, bulan Cinta Laut dan Penangkapan Ikan Terukur sebagai sebagai upaya mendukung kesehatan laut.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed