Jakarta, Geomaritimnews, – Sejak beberapa hari terakhir angin di perairan Kota Probolinggo bertiup kencang dan Gelombang laut hampir mencapai di atas 2,5 meter.
Kondisi ini membuat sejumlah nelayan tiarap. Memilih tidak melaut. Mereka menunggu dengan memperbaiki perahu dan jaring. Selain membahayakan keselamatan, bila memaksa melaut hasilnya juga tidak akan maksimal.
Salah seorang nelayan asal Kelurahan/Kecamatan Mayangan Mustakim, 36, mengaku tidak melaut sejak sepekan terakhir. Angin kencang. Ia khawatir membahayakan keselamatannya.
Ketika tidak melaut, ia mengaku mencari penghasilan dengan cara lain. Menjadi tukang ojek. Meski hasilnya tidak seberapa, namun bisa untuk membuat asap dapur tetap mengebul.
“Kalau dipaksakan melaut, percuma. Angin kencang seperti ini hasil tangkapan sedikit. Bisa-bisa saya malah celaka,” katanya.
Hal serupa diutarakan nelayan asal Mayangan lainnya, Abbas. Ia sudah tidak melaut sejak sepekan terakhir. Memilih menjadi tukang becak. Di sela-sela itu, memperbaiki perahu sembari menunggu cuaca buruk berlalu.
“Tinggi gelombang di perairan di atas dua meter. Kalau saya paksakan, bahaya. Pasti hasilnya juga tidak banyak kalau cuaca seperti ini,” katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo Sugito Prasetyo mengatakan, saat ini cuaca di Perairan Probolinggo, kurang bersahabat. Hingga beberapa hari ke depan, perairan diguyur hujan ringan. Selain itu, tinggi gelombang bisa di atas 2,5 meter.
“Bagi warga yang akan berkegiatan di perairan lepas agar memperhatikan imbauan ini. Potensi kecepatan angin hingga 24 kilometer per jam,” jelasnya.
Komentar