oleh

Sejarah Malam Tahun Baru : Mengapa Tahun Baru Jatuh 1 Januari ?

Jakarta, Geomaritimnews,- Malam Tahun Baru 2020 jatuh pada hari ini, Selasa (31/12/2019). Malam tahun baru merupakan hari terakhir menjelang akhir tahun yang akan diawali dari 1 Januari. Di beberapa negara, malam tahun baru dan tahun baru dirayakan pada saat yang sama, yaitu 31 Desember untuk malam tahun baru dan 1 Januari untuk tahun baru.

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, faktanya selama berabad-abad, kalendar yang beredar di beberapa negara tak selalu diawali dari tanggal 1 Januari, beberapa berawal dari 25 Maret atau 25 Desember. Jadi, mengapa 1 Januari ditetapkan sebagai Hari Tahun Baru? Pada masa pemerintahan Raja Romawi Numa Pompilius, sekitar 715-673 SM, Numa merevisi kalender republik Romawi sehingga Januari menggantikan Maret sebagai bulan pertama. Keputusan itu dianggap tepat, karena Januari diambil dari nama Jenus, dewa Romawi untuk segala permulaan, dan Maret diambil dari Mars, dewa perang.

Beberapa sumber menyebut, Numa menciptakan bulan Januari. Namun, ada sejumlah bukti yang menyatakan 1 Januari tidak dijadikan sebagai awal tahun Romawi hingga 153 SM. Pada 46 SM, Julius Caesar membuat lebih banyak perubahan, meskipun kalender Julian menetapkan 1 Januari sebagai tanggal pembukaan tahun. Dengan perluasan Kekaisaran Romawi, penggunaan kalender Julian juga menyebar.

Namun, setelah jatuhnya Roma pada abad ke-5 M, banyak negara Kristen mengubah kalender sehingga lebih mencerminkan agama mereka, dan 25 Maret (Pesta Pemberitaan Kabar Sukacita) dan 25 Desember (Natal) menjadi Hari Tahun Baru. Belakangan diketahui, kalender Julian memerlukan perubahan tambahan karena salah perhitungan tentang tahun kabisat.

Efek kumulatif kesalahan ini selama beberapa abad menyebabkan berbagai peristiwa terjadi pada musim yang salah. Hal ini juga mengakibatkan masalah ketika menentukan tanggal Paskah. Dengan demikian, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender yang direvisi pada 1582.

Selain menyelesaikan masalah dengan tahun kabisat, kalender Gregorian memulihkan 1 Januari sebagai awal Tahun Baru. Italia, Perancis, dan Spanyol menjadi negara yang langsung menerima kalender baru. Negara-negara Protestan dan Ortodoks lebih lambat dalam mengadopsi kalender baru ini. Inggris dan koloni Amerika tidak langsung memakai kalender Gregorian sampai 1752.

Sebelum itu mereka merayakan Hari Tahun Baru pada 25 Maret. Seiring waktu negara-negara non-Kristen juga mulai menggunakan kalender Gregorian. Cina (1912) adalah salah satu contoh penting, meskipun mereka juga tetap merayakan Tahun Baru Cina. Bahkan, banyak negara yang mengikuti kalender Gregorian juga memiliki kalender tradisional atau agama. Beberapa negara tidak pernah mengadopsi kalender Gregorian dan dengan demikian memulai tahun pada tanggal selain 1 Januari. Ethiopia, misalnya, merayakan Tahun Baru (dikenal sebagai Enkutatash) pada bulan September. (Nurfat)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed