oleh

Terjerat Jaring Nelayan, Seekor Pesut Ditemukan Mati Mengambang di Sungai Mahakam

Jakarta, Geomaritimnews, – Seekor pesut ditemukan mati mengambang di perairan Sungai Mahakam tepatnya di Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Jumat (14/8).

Bangkai pesut itu ditemukan seorang nelayan yang melintas di Sungai Mahakam. Camat Muara Wis, Arianto, mengatakan bangkai hewan itu kulitnya terkelupas saat ditemukan. Pesut yang diperkirakan sudah mati beberapa hari akibat terjerat jaring nelayan.

“Sepertinya rengge (jaring nelayan) di hulu sungai lalu bangkainya timbul di Muara Wis,” kata Arianto saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Usia pesut yang ditemukan mati ini ditaksir masih remaja, jenis kelamin jantan dengan panjang 145 sentimeter. Selanjutnya warga dibantu tim kecamatan mengonfirmasi pesut mati tersebut ke dinas terkait dan segera dikuburkan.

“Perairan di sekitar Desa Muara Wis memang ada rengge nelayan. Tapi sejak saya bertugas di sini, 2013, belum ada kejadian pesut terjaring,” terangnya. Sebagai informasi, pesut Mahakam merupakan satu-satunya lumba-lumba air tawar di Indonesia yang dilindungi.

Di Kalimantan Timur, terdapat dua habitat pesut yakni di Perairan Sungai Mahakam dan Teluk Balikpapan. Kedua habitat ini memiliki ancaman masing-masing. Di Sungai Mahakam ancaman terbesar pesut adalah rengge atau jaring tangkap ikan nelayan yang dipasang di bawah Perairan Sungai Mahakam. Sekitar 66 persen pesut mati tersangkut jaring nelayan.

Sementara di Teluk Balikpapan ancaman terbesar polusi suara karena intensitas lalu lintas kapal dan limbah industri yang ada di sekitar teluk. Yayasan Rare Aquatic of Species Indonesia (RASI) mencatat tingkat kematian pesut di Kaltim tiap tahunnya berkisar 4 sampai 5 ekor.

Sejak 1995 hingga Juni 2019 jumlah pesut yang mati di Kaltim ditaksir mencapai 103 ekor. Saat ini jumlah pesut yang masih hidup di DAS Sungai Mahakam diperkiraan berkisar 80 ekor, sementara di Teluk Balikpapan berkisar sekitar 71 ekor.

Pesut yang mendiami di Teluk Balikpapan adalah pesut pesisir. Berdasarkan analisis DNA pesut pesisir tak sama dengan pesut mahakam yang mendiami Sungai Mahakam, meski kedua jenis ini merupakan saudara dekat.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed