oleh

Sambut Tagana Masuk Sekolah ,Geomaritim Banten Hadiri Apel Siaga Nasional

Pendeglang,GeomaritimNews – Presiden RI Joko Widodo yang didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, Menteri Sosial, Kepala BMKG, Gubernur Banten dan Bupati Pandeglang menghadiri kegiatan Apel Siaga Bencana dengan tema ‘Tagana Masuk Sekolah dan Kampung Siaga Bencana’ pada Senin (18/2) di Lapangan Cikadu, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten.

Setibanya di Kabupaten Pandeglang pada pukul 08.25 WIB, Presiden langsung menuju SD Negeri Panimbang Jaya 1, untuk melakukan peninjauan sosialisasi program Tagana Masuk Sekolah (TMS) sekaligus menyaksikan simulasi tanggap bencana.
Selanjutnya, Presiden juga menghadiri kegiatan Peningkatan Kesiapsiagaan Masyarakat Melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) Masuk Sekolah dan Kampung Siaga Bencana. Kegiatan tersebut digelar di Alun-alun Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Poros Maritim Indonesia (DPP Geomaritim) Provinsi Banten Siti Hadijah,S.Sos yang turut hadir bersama pengurusnya menyampaiakan terimakasih atas perhatian pemerintah khususnya Presiden Jokowi yang hadir pada kesempatan ini.

“ Provinsi Banten ini rawan bencana maka perhatian pemerintah daerah dan pusat sangat di perlukan utamanya masyarakat yang berada di pesisir dan kepulauan seperti program hari ini tagana masuk sekolah adala bentuk pendidikan dini terhadap pencegahan bencana” Ujar Ibu Bayi Panggilan akrab Siti Hadijah

Kawal Kemenangan 70%, TKN Jokowi Gelar TOT Saksi Nasional
Jurnalis – Fahreza Rizky

JAKARTA – Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Arif Wibowo mengakui peran penting saksi di tiap pelaksanaan pesta demokrasi. Setiap partai politik peserta pemilu dipastikan akan merekrut orang-orang khusus yang akan ditempatkan di TPS-TPS demi mengawal jalannya penghitungan suara sekaligus rekapitulasinya.

Menurut Arief, apabila peran saksi tidak berjalan dengan baik dan lengah, maka penghitungan perolehan suara capres dan cawapres bisa saja dicurangi.

Baca juga :
Hadapi Debat Ketiga, Dua Kandidat Cawapres Tak Lakukan Persiapan Khusus BPN: Janji Prabowo Jemput Habib Rizieq Sangat Bisa Direalisasikan Jika Pelaku Kampanye Hitam di Karawang Diperintah, TKN Minta Semuanya Diproses Hukum
PPP Sebut Prabowo Tukang Klaim dan Mudah Dibohongi “Kita bisa saja dicurangi, data yang masuk tidak valid, atau orang yang tidak seharusnya memilih namun ikut memilih. Maka di sinilah peran dari saksi, punya integritas, dan jujur,” kata Arif di Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Oleh karena itu, tutur Arif, TKN tidak ingin seluruh saksi yang direkrut untuk mengawal kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin tersebut asal-asalan. Mereka perlu dibekali dengan pelatihan saksi agar nantinya dapat mengantisipasi kecurangan, atau persoalan-persoalan di lapangan yang tidak diinginkan.

“Keberadaan mereka tidak hanya memantau terjadinya kecurangan di TPS tetapi juga akan melihat dan memonitoring secara berkala jalannya proses pemilu di daerah, yang kemudian melaporkannya ke pusat,” tegasnya.

Sebagai upaya mewujudkan saksi yang berkualitas, TKN mengagendakan pelatihan dan pembekalan pelatih saksi ini mulai 20 hingga 21 Februari 2019. Menurut Arif, pelatihan bertajuk Training of Trainers (TOT) bertajuk “Kawal Kemenangan 70% Paslon #01” ini melibatkan 700 peserta dari berbagai unsur se Indonesia.

“Mereka ini berasal dari perwakilan-perwakilan Tim Kampanye Daerah, relawan, dan juga Caleg-Caleg DPR RI se Indonesia. Nantinya kami akan menghadirkan pembicara-pembicara yang kompeten, termasuk juga pak Jokowi akan memberikan arahan langsung kepada mereka,” kata Arif.

Arif mengakui jika TKN sedang mangatur strategi pemenangan dengan menyusun siapa saja kader-kader dan juga relawan yang akan dipilih sebagai saksi untuk ditempatkan di tiap-tiap TPS yang tersebar mulai tingkat desa, kabupaten kota, hingga provinsi.

“Nah, nanti 700 peserta TOT ini yang akan merekrut dan menyeleksi orang-orang yang tepat untuk ditempatkan di TPS-TPS dari desa hingga propinsi,” ujar Arif.

Sementara itu, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan, saksi adalah ujung tombak pemenangan pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01 itu. Maka dia sangat mendukung langkah Direktorat Saksi TKN melatih para trainer saksi demi mewujudkan harapan tersebut.

“Peran saksi sangat penting. Saksi bukan sekadar tukang catat, tapi menyaksikan pelaksanaan coblosan. Dan tak kalah penting, mengamankan dan mengawal hasil suara untuk pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin,” kata Karding.

Karding juga mencontohkan modus kecurangan saat pemungutan dan penghitungan suara, antara lain memanfaatkan kemungkinan lamanya waktu dalam penghitungan suara di Pemilu 2019 akibat dari pelaksanaan Pemilu serentak serta diikuti oleh 16 partai politik.

Di mata Karding, potensi kecurangan ketika waktu penghitungan suara yang cukup lama sangat mungkin terjadi, sehingga memerlukan sosok saksi yang memiliki kapabilitas dan integritas yang tinggi dalam mengawalnya.

“Kita tahu semua kalau Pemilu kali ini unik, pemilu serentak antara Pilpres dan Pileg. Otomatis itu memerlukan waktu yang panjang dalam penghitungan. Kalau tidak diawasi oleh saksi yang kapabel, bisa jadi ada kecurangan-kecurangan di situ,” kata Karding.

Karding menambahkan, saksi TKN juga harus menjalankan tugas semenjak sekarang dengan menjalankan peran dan fungsi untuk mengawasi serta melaporkan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan kubu lawan selama masa kampanye.

“Mulai sekarang para saksi harus pro aktif mengawasi dan melaporkan. Misalnya menggunakan tempat-tempat larangan kampanye misalnya tempat ibadah, tempat pendidikan, black campign dan hoaks, itu harus diawasi dan dilaporkan,” ujarnya..

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed