oleh

Ica Lamapaha, Perempuan Serba Bisa Ber-Hati- ‘Gelekat’

Adonara, Flores Timur, GeomaritimNews – Fransiska Benga Lamapaha Sekda Gerakan Poros Maritim (Geomaritim) Flores Timur yang adalah juga Caleg no. urut 03 dari Partai Nasdem nampaknya tak pernah diam untuk terus mencari dan menyelamatkan yang lagi terancam. Perempuan paru baya  yang terkenal kritis ini terus berupayah memperjuangkan nasib orang-orang terpinggirkan bahkan memikirkan nasib hidup mereka dengan menyalurkan bekerja lewat yayasan dimana dia bekerja. Lebih dari itu perempuan 4 anak berhati ‘gelekat’ (melayani) ini tidak cuma dekat dengan pemerintah dan berjejaring dengan berbagai organisasi non pemerintah tetapi juga terus menkritisi pemerintah agar bekerja secara jujur dan transparan demi kepentingan rakyat banyak yang dipimpinnya.

Hari-hari ini dalam perjuangan sebagai Caleg Partai Nasdem pada dapil 4 wilayah Adonara , Kluba Golit dan Witihama, Ica terus blusukan menemui masyarakat pemilih untuk melihat, medengarkan, dan merasakan apa pun yang dialami masyarakat agar dapat berbagi dan mencarikan solusi pemecahannya.

Sebagai perempuan yang sudah pasti condong memperhatikan dunia kerja dan problem perempuan yang perlu terus didampingi dan mencari jalan keluar, namun lebih dari itu perempuan yang giat di organisasi kemaritiman ini juga merasa berkewajiban dan terdorong untuk selalu memantau kondisi kemaritiman dan masyarakat maritim di Flores Timur termasuk lingkungan dan kehidupan perekonomian masayarakat pesisir yang tengah menghadapi masalah baik secara perorangan pun secara kelompok.

ada lokasi sudah dikunjungi dan diinventarisir permasalahan seperti wilayah pesisir Sagu beberapa waktu lalu dan Adonara belum lama ini dengan menghadirkan beberapa tokoh dan masyarakat terkena dampak abrasi seperti: Muhamad Ma’ruf, Samsudin Sodi, Ibrahim Bali Sabon, Muhamad Akbar, Ibnu Ibnu Kader, Safrudin Pura, Abdul Malik dan yang lainnya.

Para pennghuni wilayah pesisir laut yang terus terancam keberadaannya akibat abrasi pantai yang bisa berujung pada kerusakan rumah hunian mereka ini mengharapkan adanya perhatian pemerintah daerah Flores Timur dengan membangun Talud abrasi pengaman pantai. Sebab kondisi demikian selalu menghampiri mereka pada setiap musim barat yang terjadi tiap tahun.  Suatu problem besar yang muncul dari kondisi alam seperti gelombang tinggi dan ombak kencang menghantam rumah-rumah mereka yang harus mendapat perhatian serius sehingga bukan saja dari pemerintah daerah yang mereka harapkan tetapi juga mereka menitipkan pesan kepada pengurus Geomaritim untuk bantu mencarikan solusi demi kenyamanan hunian dan hidup mereka.

Rapat pengurus DPD dengan DPC Geomaritim di pantai Deri

“Kami sangat butuh talud pengaman pantai karena setiap tahun kami pasti menjadi korban abrasi sampai ada rumah yang ruak, jadi tolong kami diperhatikan”, keluh salah seorang tokoh masyarakat.

Walau sibuk berorganisasi dan berpolitik, Ica Lamapaha juga tidak lupa akan tradisi kaumnya dan tetap menjaga serta terus mengembangkan tradisi khas perempuan seperti tenun ikat (neket tane)

Ica sedang memintal benang dan menenun bersama kelompok ibu-ibu dampingannya.

Bukanlah berlebihan jika Perempuan yang satu ini kita menamainya sebagai ‘perempuan serba bisa’ alias all round karena hampir di semua lini, termasuk jaga keamanan darat dan tim penyelamat di laut  pun bisa diperankannya.

Tidak sekedar  teori di balik meja, berdiskusi dan diplomasi di ruang rapat, tetapi juga siap tempur mulai dari kebun sampai  tarik suara di panggung pentas.

Akibat kebisaannya ini membuatnya sangat terkenal dan selalu dicari oleh para pejabat yang berkunjung,  entah dalam konteks politik kemasyarakatan, juga di bidang kemanusiaan dan keimanan dengan pemimpin Gereja.

Ica bersama Bapak Uskup Larantuka,MGR Frans Kopong Kung

Semuanya ini tidak membuat Sisca membusungkan dada dan tinggi hati melainkan dijadikan bekal untuk terus menemui masyarakat, tidak hanya di dalam ruang ber AC dengan para elit .

melainkan juga blusukan ke kebun dan pondok reot menemui orang tua, anak muda hingga ‘orang kecil’ yang jauh dari perhatian masyarakat umumnya

Namun sebagai manusia yang sudah pasti mengalami kejenuhan dan kelelahan Ica pun perlu penyegaran yang dapat membuatnya lebih bersemangat dan bergairah untuk melanjutkan perjalanan panjang perjuangannya membangun kemandirian menuju kesejahteraan masyarakat (bernad)

 

 

 

 

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed