oleh

Kenaikan Suhu Akibat Pemanasan Global Buat Biota Laut Migrasi Ke Daerah Kutub

Jakarta, Geomaritimnews, – Perubahan iklim dan pemanasan global memaksa banyak hewan di Bumi untuk mencari wilayah dengan suhu yang lebih dingin.

Berhubung pemanasan global juga mempengaruhi suhu lautan, penelitian membuktikan banyak biota laut yang bermigrasi ke wilayah kutub untuk menghindari suhu yang memanas. Jumlah biota laut yang berpindah ke kawasan kutub bahkan enam kali lebih banyak dibanding mahluk hidup di daratan.

Untuk memetakan banyaknya biota laut yang menginvasi kawasan kutub, para peneliti membandingkan 258 studi berbeda mengenai perpindahan mahluk hidup lautan.

Para peneliti membandingkan lebih dari 30.000 perpindahan habitat dari 12.000 spesies bakteri, jamur, tumbuhan, dan hewan. Perbandingan tersebut menghasilkan database bernama BioShifts.

“Hewan di daratan bergerak lebih lambat ke arah Kutub dibandingkan hewan di laut,” tutur peneliti seperti dikutip dari Science Alert, Senin (1/6).

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature tersebut menyebutkan bahwa spesies amfibi bergerak lebih dari 12 meter per tahun ke arah Kutub.

Sementara reptil bergerak sekitar 6,5 meter per tahun. Serangga, yang menjadi sumber dari banyak penyakit, ditemukan bergerak sebanyak 18,5 kilometer per tahun.

Perpindahan hewan laut Biota laut berpindah lebih jauh dan lebih masif dibandingkan mahluk hidup daratan. Penelitian membuktikan rata-rata spesies laut bergerak kea rah Kutub dengan jarak 6 kilometer per tahun.

Sementara itu, rata-rata spesies darat bergerak 1,8 meter tiap tahun. Perbedaan ini disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah sensitivitas temperatur.

Udara memancarkan panas 25 kali lebih kecil dibandingan air, dan banyak hewan darat yang bisa menentukan suhu tubuhnya sendiri (berdarah panas).

Lain halnya dengan biota laut, yang mayoritas berdarah dingin sehingga suhu tubuhnya mengikuti suhu air di sekitarnya. Faktor lainnya yaitu kebebasan untuk bermigrasi. Di lautan, hewan laut bebas bergerak.

Lain halnya dengan daratan, di mana hewan terkurung oleh pembalakan liar atau pembangunan yang masif.

“Di daratan, hilangnya habitat dan fragmentasi lahan mengurangi kemampuan hewan untuk mencari wilayah dengan suhu yang nyaman bagi mereka,” tutur peneliti.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed