Jakarta, Geomaritimnews, – Sebagai daerah yang luas wilayahnya sebagian besar laut, Kabupaten Berau Kalimantan Timur memiliki potensi perikanan yang besar Namun tangkapan ikan nelayan di laut juga fluktuatif, tergantung kondisi cuaca.
“Seperti sekarang ini, produksi ikan laut kabupaten yang dikenal Bumi Batiwakkal Kabupaten Berau itu mengalami peningkatan, Bahkan produksi ikan karang kabupaten Berau menjadi komuditas ekspor hingga ke mancanegara” ujar Tentram Rahayu Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Berau di kantornya, Selasa (10/3).
Meski tak secara signifikan menyebutkan jumlah tangkapan, namun menurutnya, kenaikan produksi mencapai 20 persen dari 2018 ke 2019.
“Produksi kami dari 2018 ke 2019 meningkat, sekitar 20 persen, data ini berbeda dari data sebelumnya, karena data ini berasal dari nelayan yang ada di perkampungan Kecamatan Talisayan dan Batu Putih juga laporan masyarakat,” kata Tentram.
Sementara untuk data 2020, Ia mengungkapkan akan di rekap di akhir tahun. Tentram memprediksi tahun 2020 akan mengalami penurunan produksi di sektor budidaya ikan keramba di sungai.
Pasalnya, awal Januari 2020 ratusan ikan mati mendadak milik petani keramba yang ada di sungai segah. Hal itu menyusul perubahan warna sungai yang diduga akibat pemupukan berlebihan oleh salah satu perusahaan sawit yang ada di Berau.
“Petani keramba ini banyak yang rugi akibat ikan-ikan mereka mati mendadak beberapa waktu lalu dan petani yang memiliki modal sedikit itu enggan menabur benih ikan lagi karena takut ikan mereka mati,” ungkap Tentram.
Akibat sungai segah yang berubah, hingga 20 orang pelaku usaha ikan keramba yang terkena imbasnya.Sementara untuk nelayan mencapai 105 orang dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 1,9 Milyar.
Sejumlah hasil laut Kabupaten Berau yang menjadi komuditas ekspor yakni berbagai jenis ikan Karang, udang, gurita, layur bahkan ikan kerapu langsung diekspor Hongkong.
Tak hanya keluar negeri hasil laut Berau juga banyak dijual antar pulau diantaranya Makassar, Surabaya, Tarakan, dan Jakarta.
Komentar