oleh

Wisata Konservasi Pelepasan Tukik, di Pantai Lowita Sulawesi Sealatan

Jakarta, Geomaritimnews, – Pantai Lowita memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Pantai tersebut merupakan salah satu kawasan destinasi pantai di Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan yang bisa jadi rujukan wisata.

Tidak hanya itu, di sana, pengunjung juga bisa menyaksikan dari dekat bagaimana tukik, sebutan bagi anak penyu dilepas ke laut.

Aktivitas pelestarian Penyu jenis Lekang ini dikerjakan secara mandiri oleh kelompok pemuda setempat yang tergabung dalam Kelompok Konservasi Madani.

Bertempat di area wisata Kampung Kreasi Pantai Lowita, Desa Wiringtasi, Kelompok Konservasi Madani kembali melepas ratusan tukik ke laut lepas, Minggu (28/6).

Nama Pantai Lowita sendiri diambil dari singkatan dari tiga nama desa di Kecamatan Suppa, yaitu Desa Lotang Salo, Desa Wiringtasi dan Desa Tasiwalie.

Pelepasan tukik ini tentunya mendapat perhatian dan respon positif dari sejumlah warga dan nelayan setempat.

Ketua Kelompok Konservasi Madani, Andi Zulfikar mengungkapkan, ini salah upaya untuk tetap menjaga dan melestarikan penyu dari kepunahan.

“Memang perlu ada yang menginisiasi, jangan sampai 10-30 tahun kedepan kita tidak pernah mendapatkan penyu bertelur di pantai ini,” ungkapnya.

Sejak berdiri 2018, kelompok pemuda ini mengupayakan penyelamatan telur penyu, mengumpulkannya dari tangan warga, menetaskannya, dan melepaskan tukik kembali ke laut.

“Kelompok ini terbentuk, dari kegelisahan beberapa pemuda yang merasa miris atas perburuan penyu dan telurnya oleh warga setempat. Kita sudah berupaya membangun kesadaran diantara warga untuk mau menjaga kelestarian penyu,” tuturnya.

Lanjut dia, dari tujuh jenis penyu di dunia, enam jenis di antaranya ada di Indonesia. Di Pantai Lowita sendiri terdapat dua jenis penyu yaitu Penyu Sisik (Eretmochelys Imbricata) dan Penyu Lekang (Lepidochelys Olivacea).

“Jenis penyu lekang inilah yang kita lepas tadi. Jenis penyu ini sering ditemukan oleh nelayan di sepanjang pesisir Pantai Lowita pada musim bertelur. Namun, untuk jenis penyu sisik sudah jarang dijumpai lagi,” paparnya.

Sementara itu, Andi Abbas salah satu tokoh Pemuda Suppa mengungkapkan, kegiatan ini dapat mengedukasi semua elemen masyarakat akan pentingnya menjaga kelangsungan hidup penyu.

“Penyu adalah salah satu biota laut yang dilindungi dan ini adalah berkah bagi masyarakat Suppa, karena masih bisa melakukan pelestarian penyu yang ada di wilayah pesisirnya,” ungkapnya.

Konservasi penyu dan pelepasan tukik menurut dia bisa dijadikan salah satu agenda tahunan promosi pariwisata di Kabupaten Pinrang.

“Objek wisata Pantai Lowita ini masih terus melakukan pengembangan untuk menarik perhatian wisatawan dari berbagai kalangan,” katanya.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed