oleh

Tangkapan Menurun 50%, Nelayan Pantura Keluhkan Banyaknya Kapal Trawl Yang Beroperasi

Jakarta, Geomaritimnews, – Para nelayan di perairan utara jawa meminta memerintah bertindak tegas dengan melarang kapal trawl kembali beroperasi. Hal tersebut disampaikan para nelayan di Kabupaten Indramayu di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong Indramayu, Kamis (16/7/2020).

Salah seorang nelayan, Dasuki mengatakan, jika pemerintah tidak bertindak tegas kapal-kapal trawl yang beroperasi akan semakin banyak. Imbasnya, akan mengancam kesejahteraan para nelayan tradisional.

“Pemerintah Indonesia harus bisa secepatnya menghilangkan kapal trawl itu,” ujar dia.

Dasuki menceritakan, saat menangkap ikan di perairan Papua, sedikitnya ditemukan sebanyak 6 kapal trawl yang beroperasi di sana.

Mereka menggunakan alat tangkap pukat harimau yang merusak jaring-jaring para nelayan. Selain itu, alat tangkap trawl itu juga merusak terumbu karang yang ada di dasar laut.

Selain nelayan di Pantura Jawa, penolakan terhadap beroperasinya kapal trawl juga datang dari nelayan-nelayan lain, seperti di Papua, dan lain sebagainya.Ia juga mendapat informasi, di Perairan Natuna juga mulai terlihat kapal-kapal trawl beroperasi.

Belakangan diketahui kapal trawl ini sudah mulai beroperasi sejak 1 bulan terakhir.

“Sudah banyak teman-teman di Papua di sana dan dimana-mana juga pada mengeluh,” ujarnya.

Selain itu, Dasuki juga mengaku hasil tangkapannya juga berkurang akibat beroperasinya kapal trawl ini. Jika biasanya ia bisa menangkap ikan hingga 200 ton, kini mendapat 100 ton ikan saja sudah untung.

“Pendapatan juga berkurang ya sekitar setengahnya,” ucap dia.

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed