oleh

Awak Kapal Barang Temukan Dua Nelayan Pesisir Barat Lampung Yang Sempat Hilang Selama 3 Hari

Jakarta, Geomaritimnews, –  Awak kapal barang yang melintasi perairan Walur, menemukan dua nelayan asal Pesisir Barat Lampung yang sempat dinyatakan hilang selama tiga hari, Jumat (13/11).

Jas Budaya (50) dan Syafrudin (47) ditemukan di atas perahunya dalam keadaan lemas oleh awak kapal barang di Perairan Walur yang sedang melintasi perairan tersebut. Kakak beradik ini pun menceritakan kronologi kapalnya terbalik dihempas ombak.

Jas Budaya mengatakan, saat di lokasi atau spot pemancingan, keduanya dihadang badai. Perahunya dihantam ombak sehingga mengakibatkan perahu mereka terbalik.

“Kami berangkat jam 5 sore hari Rabu untuk memancing ikan, sampai di perairan ujung Walur kapal kami kena badai dan terbalik. Ditengah laut itu terombang-ambing 3 hari 3 malam,” kata Jas Budaya salah satu nelayan yang selamat.

“Selama itu ada 4 kapal yang lewat tapi cuma 1 yang mau berhenti yaitu kapal barang, kami disuruh naik dan kami ceritain kejadiannya lalu kami diantarkan ke pantai labuhan jukung,” tambahnya.

Saat ini, kedua korban yang di laporkan hilang sejak 11 September lalu, akhirnya bisa berkumpul kembali bersama keluarganya di Pekon (Desa) Kampung Jawa, Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat.

Sementara itu, Kasat Polairud Polres Lampung Barat, Iptu Zulkifli menjelaskan, lokasi penemuan kedua korban tersebut berada 50 mil dari Dermaga Kuala Stabas. Keduanya ditemukan sekitar pukul 09.00.

“Korban berhasil ditemukan dihari ketiga pencarian di perairan Walur Bengkulu. Dimana jarak dari dermaga Kuala Stabas ke titik penemuan tersebut sejauh 50 mil,” ucap Zulkifli.

Tak lupa, Zulkifli juga mengimbau kepada nelayan di Pesisir Barat Lampung untuk selalu berhati-hati dan tidak melupakan SOP disaat berlayar demi keselamatan diri mereka disaat mencari ikan.

“Kami Polairud menghimbau kepada nelayan khususnya nelayan pesisir barat untuk selalu berhati-hati dalam melakukan aktifitas, jika kondisi cuaca sedang buruk jangan memaksakan untuk melaut. Adapun SOP pelayaran pun harus di kedepankan, seperti membawa GPS, SSB, life jacket dan ring buoy,” tutupnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed