Jakarta, Geomaritimnews, – Ditengah pandemi COVID-19 PT Biota Laut Ganggang (BLG), sebuah perusahaan pengolahan rumput laut di Desa Polewali, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, masih berproduksi dan membeli hasil rumput laut petani. Serta tidak terjadi pemutusan hubungan kerja bagi karyawan. Usaha dan langkah ini mendapat apresiasi dari Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah, Senin 16 November 2020.
“Tentu kita berterima kasih kepada BLG ini disaat masa pandemi bisa mempertahankan produksi. Bahkan tidak melakukan PHK, gaji karyawan juga tetap. Tentu pemerintah mengapresiasi,” tutur Nurdin Abdullah.
Nurdin juga berharap bahwa kapasitas produksi terus ditingkatkan sehingga penciptaan lapangan kerja semakin besar di sektor ini bisa ditingkatkan.
Ini harus didukung dengan penyediaan bahan baku, yang belum tercukupi. Satu bulan pabrik ini membutuhkan 3.500 ton rumput laut.
“Sementara sekarang ini belum mampu kita penuhi semua, padahal kalau kita lihat perairan kita sepanjang pesisir pantai keliling SulSel, lebih dari itu bisa kita produksi,” jelasnya.
Tugas pemerintah adalah bagaimana menghasilkan benih-benih unggul yang punya produksi tinggi. Rumput laut juga memiliki waktu panen yang singkat. Nurdin Abdullah menyebutkan, jenis katoni misalnya dapat dipanen dalam waktu 40 hari.
Adapun jumlah total karyawan di perusahaan ini sebanyak 500 orang, tenaga teknis 15 orang dari China. Selebihnya adalah warga lokal.
“Jadi Saya kira itu satu model perusahaan yang patut kita contoh. Tentu kami sebagai Pemerintah wajib menjaga perusahaan ini supaya tetap eksis. Kita bisa lihat betapa besar nilai tambah dari hadirnya perusahaan ini,” tambah Nurdin.
Ia mengurai, perusahaan ini bisa menstabilkan harga rumput laut. Sehingg pedagang yang membeli langsung tidak dapat mempermainkan harga, sebab sudah ada harga standar dari perusahaan.
Pemerintah juga terus mendorong bagaimana produksi rumput laut SulSel, supaya bisa memenuhi kebutuhan industri.
Komentar