oleh

Nelayan Kabupaten Kaur Menanggur Akibat Cuaca Ekstrim dan Gelombang Tinggi di Laut

Jakarta, Geomaritimnews, – Para nelayan di Kabupaten Kaur, beberapa pekan terakhir ini,  menganggur dikarenakan Cuaca ekstrim dengan gelombang laut yang tinggi di perairan Selatan, Kabupaten Kaur.

Khususnya nelayan di Desa Pasar Lama, Kecamatan Kaur. Para nelayan di daerah ini kehilangan penghasilan utamanya dari menangkap ikan di laut, Kamis (3/12).

”Sudah tiga hari ini kita enggak melaut karena badai angin selatan, dan perahu kami hanya ditambatkan di pantai dan kini kami nganggur,” ujar Ujang (49), seorang nelayan Pasar Lama.

Nelayan tidak berani melaut, pendapatan mereka pun otomatis berkurang dan tidak bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dirinya dan para nelayan lain terpaksa mencari pekerjaan lain, sampai kondisi alam laut benar-benar stabil.

”Biasanya kami dalam sehari bisa menghasilkan pendapatan dari Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu rupiah, karena gelombang besar kita kadang mencari ikan dipinggir inilah,” ujarnya.

Sementara itu, dampak dari para nelayan yang banyak nganggur ini, di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Pasar Lama, biasanya ramai kini sepi dan hanya dipenuhi perahu nelayan parkir.

Juga hanya sedikit pelelangan ikan, dan juga untuk harga ikan terus merangkak naik berkali-kali lipat. Kini ikan dipengecer mahal. Jika biasanya harga ikan tonggkol Rp 20 ribu perkilo kini menjadi Rp 30 ribu dan ikan kerapuh dari Rp 30 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilonya.

“Kalau biasanya harga ikan ini paling mahal Rp 30 ribu. Sekarang sudah diatas Rp 40 ribu dan itu juga sulit dicari. Karena, banyak nelayan tidak lagi melaut,” ujar Ridwan (32), salah satu pengecer ikan keliling di TPI Pasar Lama.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed