oleh

Kemenhub Berencana Mewajibkan Tes GeNose Untuk Semua Perjalanan Laut

Jakarta, Geomaritimnews, – Kepala Subbagian Humas Ditjen Perhubungan Laut Benny Sanjaya mengatakan Kementerian Perhubungan berencana mewajibkan tes GeNose sebagai syarat perjalanan laut selama periode mudik lebaran 2021.

Hal itu didasari oleh efektivitas uji coba di pelabuhan Tanjung Priok. Namun, ia belum dapat memastikan kapan tes GeNose akan diterapkan di seluruh pelabuhan.

“Untuk selanjutnya, kami akan mempelajari kemungkinan untuk menerapkan penggunaan GeNose pada seluruh pelabuhan,” ujar Benny, Rabu (17/3).

Terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan bahwa Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberi sinyal akan mensyaratkan tes GeNose untuk penumpang perjalanan laut.

Ia menyebut kebijakan kemungkinan hanya berlaku untuk periode mudik saja guna memperketat perjalanan orang. Belum dapat membeberkan secara rinci terkait rencana itu, Budi mengatakan diskusi akan dilakukan dengan Gugus Tugas pada pekan depan.

Pasalnya, jika aturan diubah, maka Surat Edaran (SE) Kemenhub juga harus disesuaikan. SE yang dimaksud, yakni SE Nomor 18 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dengan Transportasi Laut Pada Masa Pandemi Covid-19.

“Kalau untuk perjalanan laut, pelabuhan, memang harus tuh. Rencananya (menjadi) satu keharusan untuk GeNose, hanya waktunya dibatasi untuk angkutan 2 minggu lah karena kan kita memperketat perjalanan orang,” jelasnya.

“Kalau untuk yang berhubungan dengan transportasi darat, bus itu masih sifatnya random sampling. Tapi, nanti akan kami perluas di beberapa terminal,” tambahnya.Sementara, ia menyatakan belum ada perubahan untuk perjalanan darat jarak jauh seperti bus antar kota, yakni dilakukan tes acak (random check) Rapid Test Antigen atau GeNose. Jika pun akan diperluas, ia menyebut hanya diterapkan di terminal tertentu saja.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengumumkan penumpang pesawat bisa menggunakan layanan GeNose mulai 1 April mendatang di empat bandara.

Bandara tersebut, yaitu Bandar Udara Internasional Kualanamu di Medan, Bandar Udara di Bandung, Bandar Udara di Yogyakarta, dan Bandar Udara di Surabaya. Sementara Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta di Banten yang menjadi bandara utama Indonesia belum memberikan layanan GeNose.

Budi Karya mengatakan pelayanan GeNose di empat bandara ibarat proyek uji coba. Bila sukses seperti yang sekarang sudah diterapkan di sektor transportasi perkeretaapian, maka rencananya layanan GeNose akan hadir di seluruh bandara di Indonesia mulai 1 Mei 2021.”1 April akan mulai di sektor udara dan kita juga akan lakukan bertahap. Pertama kali kami akan lakukan di empat bandara, bukan di Soekarno Hatta,” kata Budi Karya saat rapat kerja dengan Komisi V DPR, Selasa (16/3).

“Baru secara perlahan akan kami lakukan untuk penggunaan GeNose ini, pada 1 Mei diharapkan sudah di seluruh Indonesia diberlakukan,” tuturnya.

Ia pun membeberkan alasan pemerintah memperbolehkan penggunaan GeNose di bandara, yaitu karena harganya lebih terjangkau bagi kantong masyarakat. Hal ini tak seperti layanan pemeriksaan PCR dan rapid test antigen yang lebih mahal.

“Mengingat biaya PCR dan (rapid) antigen sedikit memberatkan, pemerintah bersama beberapa operator telah mendorong suatu temuan anak bangsa, yaitu GeNose, dan ini relatif lebih murah, lebih terjangkau,” jelasnya.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed