oleh

Akibat Nelayan Tak Melaut Karena Angin Kencang, Harga Ikan di Probolinggo Alami Kenaikan

Jakarta, Geomaritimnews, – Nelayan di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, sempat tidak berlayar sejak dua pekan lalu. Hal itu disebabkan adanya angin kencang dan juga purnama bulan yang menyebabkan tangkapan ikan sepi. Kondisi tersebut sempat menyebabkan kenaikan pada harga ikan.

Ubaidillah, 44, salah seorang nelayan setempat mengatakan, adanya bulan purnama, menyebabkan nelayan memilih untuk beristirahat di rumah daripada berlayar. Sebab, tangkapan ikan yang akan didapat jika memaksa untuk berlayar tidak akan banyak.

“Kalau sudah purnama, ikan sepi. Makanya banyak nelayan yang tidak berlayar. Karena bisa rugi ke solarnya. Selain itu saat ini angin juga masih kencang, sehingga beberapa nelayan ada yang memilih tak berlayar,” ujarnya.

Sementara penjualan ikan di pasaran saat ini masih kurang diminati oleh warga. Hal itu tidak terlepas dari perayaan Idul Adha. Sehingga, masih sedikit masayarakat yang mengonsumsi ikan.

“Sisa daging Idul Adha mungkin masih banyak yang simpan, sehingga penjualan sekarang tidak terlalu baik juga. Makanya banyak nelayan yang tidak memaksa untuk melaut,” paparnya.

Tidak melautnya para nelayan tentunya akan mempengaruhi harga ikan di pasaran. Seperti yang diungkapkan Marya, salah seoarang pedagang ikan laut di Pasar Semampir. Dia mengatakan, stok ikan di pasar mulai berkurang akibat tidak melautnya para nelayan.

“Harga ikan cakalan biasanya Rp 15 ribu per kilogram, saat ini ada yang sampai Rp 20 ribu, tergantung ukuran. Begitupun ikan lainnya juga mengalami kenaikan. Mulai dari 7-10 ribu kenaikannya. Karena memang nelayannya banyak yang tidak melaut. Meski stoknya berkurang, pembelinya tidak terlalu ramai saat ini,” ujarnya, saat ditemui Jumat lalu.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed