oleh

Nelayan Cidaun Keluhkan Ikan Tangkapan Jadi Busuk Karena Tak Ada Pembeli

Jakarta, Geomaritimnews, – Hasil pendapatan berkurang dan tidak meratanya bantuan sosial dampak Covid-19 dari pemerintah sebagai stimulan usaha nelayan, buat Nelayan tradisional di Pelabuhan Jayanti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, mengeluh.

Ketua kelompok usaha bersama nelayan Jayanti, Agus Bambang Irawan, mengatakan, sejak pandemi cCvid-19 ada penurunan pembeli ikan laut secara signifikan sehingga para nelayan bingung dalam memasarkan.

“Kadang ikan-ikan yang kami tangkap busuk karena tidak ada yang membeli,” kata Agus, Rabu (26/8).

Agus mengatakan, selama pandemi banyak pesanan yang tertunda, biasanya para nelayan bisa mengirimkan hasil tangkapannya langsung ke pemesan di sejumlah wilayah.

“Kalau larangan keluar rumah tidak ada pengaruh bagi nelayan, karena saya rasa di laut tidak akan tertular korona, namun yang kami rasakan minimnya penjualan ikan,” katanya.

Ia berharap pemerintah agar memperhatikan kondisi para nelayan yang terdampak Covid-19 ini dan memberikan perlindungan serta pemberdayaan bagi keluarga nelayan.

“Kami berharap untuk saat ini ada perhatian dari pemerintah. Karena saat ini belum ada, bantuan dari dana covid-19 bagi para nelayan di Jayanti,” katanya.

Ia mengatakan, ada sekitar 1.300 nelayan jumlah nelayan yang ada di pesisir pantai Cianjur selatan, dari jumlah tersebut hanya 200 nelayan yang menerima bantuan stimulan dampak Covid-19 dari pemerintah.

“Dari jumlah 200 nelayan juga tidak merata, bahkan dalam satu keluarga ada yang menerima tiga bantuan,” ujarnya.

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed