oleh

Menteri ESDM Akan Kembali Salurkan Bantuan Paket Konverter Kit Kepada Nelayan

Jakarta, Geomaritimnews, – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi bakal melakukan Distribusi paket konversi BBM ke BBG (konverter kit) untuk nelayan sasaran tahun 2020 akan segera direalisasikan. Hal Tersebut akan dilakukan sebaik mungkin dengan mengedepankan protokol kesehatan guna mencegah penyebarluasan Covid-19.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM yang juga sebagai Pelaksana Tugas Dirjen Migas Ego Syahrial mengungkapkan, konverter kit yang akan dibagikan kepada nelayan dibatasi sekitar 60 orang per hari per lokasi titik serah. Tahapan pendistribusian dibagi menjadi dua sesi, sehingga nelayan yang hadir terpecah menjadi 30 orang tiap sesi.

“Harus dipastikan, pelaksanaan pendistribusian paket perdana konversi BBM ke BBG untuk nelayan sasaran menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, seperti memakai masker, menjaga jarak fisik dan pengecekan suhu tubuh nelayan,” ujar Ego di Jakarta, Minggu (4/10/2020).

Lebih lanjut, Irine Yulianingsih selaku Pejabat Pembuat Komitmen menjelaskan, apabila nelayan calon penerima paket tidak dapat hadir maka bisa diwakilkan kepada salah satu anggota keluarga yang namanya tercantum di dalam kartu keluarga (KK). Perwakilan keluarga yang hadir harus membawa kelengkapan dokumen seperti surat kuasa dan KTP, kartu KUSUKA pemberi kuasa, kapal nelayan pemberi kuasa dan mesin lama nelayan yang bersangkutan.

“Program konversi BBM ke BBG untuk nelayan sasaran merupakan salah satu upaya pemerintah melakukan diversifikasi energi, yaitu menyediakan alternatif energi yang dapat digunakan, lebih ramah lingkungan dan sudah dikenal masyarakat,” katanya.

Pembagian paket perdana konverter kit BBM ke LPG terdiri atas beberapa komponen, yaitu mesin penggerak, konverter kit, dua buah tabung LPG 3 kg, as panjang, baling-baling, serta aksesoris pendukung lainnya (reducer, regulator, mixer, dll). Pemanfaatan LPG sebagai bahan bakar kapal nelayan berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan bakar mesin motor berdaya rendah, yang lebih hemat biaya sehingga lebih ekonomis bagi nelayan. Penghematan biaya operasional dengan menggunakan LPG berkisar 30-50% dan perawatan mesinnya lebih mudah. Selain itu, penggunaan LPG juga mengurangi konsumsi BBM bersubsidi dan mengurangi emisi gas karbon monoksida.

“Pendistribusian paket perdana dalam masa Covid-19 ini memang tidak mudah karena banyak hal yang perlu disesuaikan. Meski demikian, semangat untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat, khususnya nelayan, tetap menyala,” tutup Ego.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed