oleh

Perairan Sekitar Pelabuhan Krueng Geukuh Keruh Diduga Tercemar Limbah Pabrik

Jakarta, Geomaritimnews, – Air Laut yang keruh, berwarna  dan menebar aroma menyengat serta menyebabkan mual di area Pelabuhan Internasional Krueng Geukuh, Dewantara, Aceh Utara, sangat meresahkan nelayan sekitar.

Di lokasi area sekitar depan gudang Semen Padang, sekitar pukul 10.00 WIB, tepat di ujung sebelah timur pelabuhan tampak air laut keruh seperti tercampur bubuk putih. Kemudian masih terasa seperti aroma amoniak. Semakin ke ujung dermaga tempat boat nelayan ditambat, kondisi air semakin keruh, bahkan bebatuan yang hitam terlihat dipenuhi endapan bubuk putih.

Sejumlah nelayan yang ditemui di lokasi menjelaskan, air laut berubah menjadi putih tersebut sudah terjadi sejak malam tadi.  Menurut mereka akibat pembuangan limbah  amoniak ke laut oleh PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).

“Di area ini tidak ada pabrik kimia yang aktif , hanya PIM. Di depan ini gudang semen Padang, bubuk semen tidak seperti ini. Paling debu beterbangan. Ikan banyak mati, lihat saja pak,” kata M Nur, nelayan setempat sambil menunjuk ikan-ikan yang mati di lokasi tersebut.

Menurut M Nur, sering terjadi kejadian itu. Bahkan sebelumnya lebih parah, ikan yang mati semua disapu ombak dan menumpuk  di pesisir timur pelabuhan.  Tidak ada yang mau mengambil ikan tersebut hingga membusuk.

“Sudah sering seperti ini, mungkin besok akan banyak ikan yang mati.seperti sebelumnya ikan mati menumpuk dan membusuk di tempat ini. Saya bersama nelayan lain terkadang harus mengubur ikan-ikan itu, karena takut jadi penyakit,” jelasnya.

Sementara nelayan lain, mengaku biasanya limbah putih dibuang ke laut saat musim hujan. Lazimnya tak lama setelah dibuang air menjadi putih kemudian muncul uap dipermukaan dengan aroma menusuk hidung.

“Bagi orang yang tak bisa bisa bikin pusing dan mual. Kalau kami sudah biasa. Seperti tadi pagi, bau sekali. Kalau sudah seperti ini jangan harap bisa mendapat ikan di lokasi ini. Karena ikan mati, dari yang besar sampai yang kecil,” kata nelayan itu.

Sekitar pukul 12.00 WIB, dua petugas Lingkungan Hidup PT PIM tiba di lokasi, ditemani staf Humas  Nikman. Mereka datang untuk melihat langsung dugaan pencemaran limbah tersebut.

“Ini bukan amoniak, karena amoniak tidak putih seperti ini. Tadi pagi kita sudah cek ke dekat pabrik, tidak terjadi apa-apa. Biasanya kalau terjadi apa-apa pasti ada yang melapor,” kata Zainuddin petugas. Lingkungan Hidup PIM didampingi staf Humas Nikman.

Menurut petugas bila harus dilakukan uji sampel air, pihaknya harus mengambil sampel di dekat lokasi pabrik dan dibagian tengah perairan pelabuhan tersebut. Sementara itu belum ada tanggapan dari Dinas Lingkungan Hidup Aceh Utara terkait kejadian itu.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed