oleh

Pelaku Ilegal Fishing Ancam Lempar Bom Ikan Ke Nelayan Perairan Bone

Jakarta, Geomaritimnews, – Pemerhati lingkungan Kecamatan Pitumpanua, Suparto setelah mendengar pengakuan nelayan, mengungkapkan bahwa Sejumlah nelayan di Teluk Bone, mendapat ancaman pembunuhan dari orang yang diduga pelaku illegal fishing.

Menurut Suparto, sejumlah nelayan tradisional yang mencari ikan di wilayah Teluk Bone diancam akan dilepapari bom ikan jika buka suara ke aparat penegak hukum, terkait kegiatan illegal fishing yang mereka lakukan.

“Kasihan nelayan tradisional, khususnya yang berasal dari Kecamatan Pitumpanua, selain hasil tangkapannya yang berkurang, mereka juga mendapat ancaman pembunuhan dari pelaku illegal fishing di Teluk Bone,” ujar Suparto, Minggu (21/2/2021).

Ia pun mengaku prihatin dengan kejadian yang menimpa nelayan di wilayah Kecamatan Pitumpanua. Apalagi, kegiatan illegal fishing merusak ekosistem laut menggunakan bahan peledak, yang berdampak langsung pada penghasilan nelayan.

Suparto menyayangkan kejadian ini tak bisa dihentikan oleh aparat kepolisian. Padahal kata dia, Direktorat Polairud Polda Sulsel telah menempatkan sejumlah personelnya di Pelabuhan Bansalae, Siwa, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, untuk menjaga perairan Teluk Bone.

Anggota DPRD Kabupaten Wajo, Elfrianto mengatakan, akan berupaya mencari jalan terbaik agar perairan Teluk Bone bebas dari aksi illegal fishing.

Dari cerita nelayan yang Elfrianto dengar langsung, hampir setiap hari aktivitas illegal fishing menggunakan bom ikan, racun, dan pukat harimau terjadi perairan Teluk Bone. Ia pun memprediksi struktur dasar laut dan ekosistemnya saat ini sudah rusak.

“Tidak ada satu pun mahkluk di laut yang tidak terkena dampak fisik pengeboman ikan. Ketika struktur dasar laut seperti bunga karang dan terumbu karang musnah maka ikan, kepiting, bintang laut, dan seluruh habitatnya akan hilang dan mati. Kami berharap agar aparat kepolisian, khususnya kesatuan Polairud mampu membebaskan Teluk Bone dari aktivitas ilegal,” harapnya.

Sementara, Kapolres Wajo, AKBP Muhammad Islam Amrullah mengatakan, informasi dari masyarakat terkait aksi illegal fishing di Teluk Bone memang sangat dibutuhkan oleh aparat kepolisian.

Olehnya itu, Kapolres mengaku, akan segera berkoordinasi dengan Ditpolairud Polda Sulsel untuk melakukan penyelidikan terkait aksi illegal fishing yang terjadi di perairan Teluk Bone.

“Kami akan melakukan penyelidikan terkait informasi ini. Peran serta masyarakat sangat besar pengaruhnya dalam penanganan kasus ini. Polres Wajo tidak memiliki satuan polair, sarana maupun personel. Sehingga kami juga akan meneruskan informasi ini ke Ditpolair Polda Sulsel,” tandasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed